Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Bila diibaratkan, wanita yang berjilbab dengan wanita yang tidak berjilbab itu seperti dua buah roti yang bermerek sama namun dengan cover atau bungkus yang berbeda. Duah buah roti sama-sama bermerek "X" misalnya. Roti "X" yang pertama dibiarkan terbuka, dijual dipinggiran jalan, yang setiap orang dapat dengan mudah melihatnya secara langsung, bahkan meraba atau mencicipinya pun mudah. Untuk roti "X" yang pertama ini, lalatpun pasti mudah untuk hinggap. Roti "X" yang kedua dibungkus dan dikemas dengan plastik bersih, rapat, indah, dan rapi. Kemudian tempat penjualannya pun ditempatkan di dalam lemari kaca, yang tidak setiap orang dapat menyentuhnya. Diantara kedua roti tersebut, kalau kita disuruh memilih, tentunya pilih roti "X" yang kedua, karena tertutup dengan rapat dan bersih, tentunya kita pun yakin bahwa roti ini belum pernah dicicipi orang lain sebelumnya. Sedangkan roti "X" yang pertama, meragukan, lalat saja mudah hinggap.
Itulah sebenarnya salah satu peranan jilbab bagi para wanita muslimah, agar lebih terjaga. Sedangkan tujuan utamanya tentunya tetap saja sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah swt.
Kurang lebih, seperti kedua roti yang bermerek sama itulah islam memandang dan memperlakukan wanita, antara yang berjilbab dan yang tidak menggunakan jilbab. Meskipun pada dasarnya mereka sama, sesama wanita atau bahkan sesama muslimah. Namun, wanita yang berjilbab adalah wanita yang memiliki kedudukan lebih terhormat dari wanita yang tidak berjilbab. Karena, wanita berjilbab senantiasa menyembunyikan auratnya dari mereka yang tidak berhak untuk melihat atau bahkan menyentuhnya.
Jilbab, pada saat ini keadaannya memang seolah dijadikan sebagai sebuah permasalahan yang biasa-biasa saja. Bahkan, sampai saat ini masih ada saja orang tua yang melarang anaknya untuk mengenakan jilbab, padahal mereka sendiri mengaku sebagai keluarga muslim, lalu kenapa aturan islam secara tegas mereka langgar bahkan mereka haramkan. Allah swt dan Rasulullah saw padahal telah secara tegas menyampaikan masalah kewajiban menggunakan jilbab ini kepada umat manusia, khususnya umat muslim. Tapi tetap saja, samapi saat ini masih banyak wanita-wanita muslim yang membangkang dari perintah menggunakan jilbab ini.
Di sisi lain, ada pula yang katanya mengenakan jilbab, namun yang mereka maksud dengan jilbab adalah sebatas pembungkus kepala saja, tidak lebih. Pembungkus kepala yang ukurannya sempit, dengan pakaian yang juga super sempit. Padahal Allah telah memerintahkan untuk menjulurkan jilbabnya ke dadanya. Tapi nyatanya apa? Para jilbaber seksi menggunakan pakaian yang juga seksi, bukan menjulurkan jilbab ke dadanya, tapi justru menonjolkan bentuk dadanya. Apa sih sebenarnya yang menghalangi mereka untuk mengenakan jilbab yang sesuai dengan syariat islam? Apakah mereka takut kalau lelaki tidak dapat melihat bentuk tubuh mereka? Atau mereka takut kehilangan kesempatan untuk mengatakan "Ini loh dada gw?" (Maaf). Kalau tidak demikian, lalu adakah alasan lain yang tepat untuk membenarkan pelanggaran mereka atas perintah berjilbab ini?
Ada sebagian orang yang melontarkan jawabannya, "Alah! Yang berjilbab aja banyak yang nyolong, banyak yang nyopet, banyak yang nipu, banyak yang jadi rentenir...Yang penting mah hatinya!". Apakah perintah berjilbab itu datangnya dari mereka, sehingga kita berkiblat pada mereka? Dan kalau memang demikian pendapat mereka, lalu apakah sedikit perempuan yang tidak berjilbab yang jadi PSK, germo, rentenir, copet, dan lain-lain? Mereka lebih banyak. Kenapa kita selalu mencari-cari keburukan wanita yang berjilbab namun imamnnya belum mantap? Kenapa kita menjadikan wanita-wanita yang menjadikan jilbab hanya untuk tameng kejahatan mereka sebagai pedoman hidup kita? Justru, dengan adanya pihak-pihak yang berusaha untuk menjatuhkan citra jilbab itulah, maka kita harus bangkit dan mengharumkan nama jilabab, bukan malah ikut menginjak-injaknya. Kalau kita mengatakan "Yang penting mah hatinya!", lalu apakah bisa dikatakan seorang pemabuk, pembunuh, pemerkosa itu baik? Yang penting kan hatinya, bukan perbuatannya! Kalau sudah demikian pendapatnya ya rusaklah semuanya, bisa-bisa, pembunuh juga akan dibilang baik, karena yang penting kan hatinya. Satu hal Ynag penting adalah bahwa sikap, perbuatan, perilaku, adalah cerminan dari hati seseorang.
Ada pula alasan yang mengatakan bahwa menggunakan jilbab itu ribet, repot, tidak bisa bergerak dengan leluasa. Emang jilbab menghalangi apanya? Anda toh tidak disuruh berperang seperti perempuan-perempuan berjilbab pada masa dahulu yang juga turun ke medan perang! Anda hanya memasak,mengurus anak, atau kuliah, atau bekerja, lalu dimana letak merepotkannya? Coba kita buka mata kita lebar-lebar, di luar sana banyak sekali wanita-wanita muslimah berjilbab besar dan syari yang menjadi ibu rumah tangga, bekerja, sekaligus kuliah. Banyak jilbaber besar yang aktif diorganisai-organisasi yang membutuhkan banyak sekali energy dan gerak fisik. Mereka bisa dan tidak merasa direpotkan, justru mereka sangat menjaganya.
Kalau kita merasa bahwa dengan berjilbab akan membuat kita sulit untuk mendapatkan pekerjaan, maka ingatlah bahwa Allah Maha Kaya. Allah Yang Mengatur rizki. Allah akan memberikan yang terbaik untuk hamba-hambanya yang beriman dan bertakwa.
Perintah memakai jilbab bagi wanita muslimah telah Allah firmankan dalam kitab-Nya yang mulia Al-Qur’an dan hadits rasul-Nya.Kedudukan mengenakan jilbab (busana wanita muslimah) dihukumi wajib sama kedudukannya dengan shalat , puasa, zakat, haji(bagi yang mampu).Dan, jilbab ini bila ditinggalkan (diacuhkan) oleh seorang wanita yang mengaku dirinya memeluk agama islam maka bisa mengakibatkan pelakunya terseret dalam salah satu dosa besar karena kedudukannya yang wajib maka bila ditinggalkan akan mendapatkan adzab, laknat dan murka Allah subhanahuwata’ala.Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Shahih riwayat Muslim:
“Ada dua golongan penduduk neraka dari ummatku, tetapi aku belum pernah melihat keduanya: Wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang berlenggak-lenggok dan memiringkan kepala mereka seperti punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Dan dimana sekelompok laki-laki bersama mereka yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukuli atau menyambuki hamba-hamba Allah tersebut”
Hadits Muslim nomor 2128 yang berbunyi:
“Diriwayatkan oleh Abu Hurairah dari Nabi shalallahu alaihi wassalam bersabda: Ada dua kelompok ahli neraka yang aku belum pernah melihat keduanya Seorang laki-laki yang mempunyai cemeti/cambuk seperti ekor sapi. Mereka mencambuki manusia dengannya dan para wanita yang berpakaian tetapi telanjang,bergoyang-goyang dan berlenggak-lenggok , kepala mereka ( ada sesuatu) seperti punuk unta yang bergoyang-goyang. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya padahal bau surga itu dapat dicium dari jarak sekian dan sekian”
Sedangkan hadits lain yang diriwayatkan Imam Ahmad 2/223 berbunyi :
“Pada akhir ummatku nanti akan muncul kaum laki-laki yang menaiki pelana seperti layaknya kaum laki-laki, mereka turun kemasjid-masjid, wanita-wanita mereka berpakaian tetapi laksana telanjang, diatas kepala mereka (ada sesuatu) seperti punuk unta yang lemah gemulai. Laknatlah mereka, karena sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita yang terlaknat”
Hadits Riwayat Ahmad dan Al-Haitsami mengatakan rijal Ahmad adalah rijal Shahih
Sebelum saya menyampaikan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan hadits nabi tentang wajibnya mengenakan jilbab saya juga melampirkan keterangan tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang wanita muslimah ketika memakai jilbabnya (tentunya dengan dalil dari hadits yang shahih). Sebagaimana yang telah kita ketahui dalam kaidah ushul fiqih bahwa apabila suatu syarat dalam ibadah tidak dipenuhi maka ibadahnya tersebut tidak sah/tertolak. Misalnya seorang yang shalat tanpa menghadap kiblat atau tanpa berbusana(telanjang) maka shalatnya tidak sah karena ada beberapa syarat yang tidak dipenuhinya. Begitupula halnya dengan memakai jilbab ini ada pula syarat-syaratnya yang harus dipenuhi agar memakai jilbab ini diterima dan dirihai Allah Dan mudah-mudahan dengan rahmat-Nya karena ketaatan kita kepada Allah yang lebih kita utamakan dari siapapun diatas muka bumi ini Allah akan memasukkan kita kedalam surga-Nya yang abadi. Amin.
Maka sepatutnya bagi seorang wanita muslimah setelah mendapati dalil tentang wajibnya mengenakan jilbab mematuhinya dan segera melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya untuk menghindarkan dirinya dari murka Allah dan tentu saja siksa-Nya yang sangat pedih dineraka bagi hamba-hamba-Nya yang melanggar perintah-Nya.
Saudariku fillah yang dirahmati Allah
Seorang wanita muslimah yang meyakini Allah sebagai Rabb-Nya dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul-Nya maka konsekuensinya adalah dia harus mematuhi apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya.Dan tidaklah patut bagi kita sebagai hamba-Nya memilih alternatif/alasan lain untuk berpaling dari perintah-Nya sebab akan menyebabkan kita tersesat dari petunjuk-Nya sebagaimana firman-Nya:
“dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi wanita yang mukmin apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan(urusan) akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan, barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata”(Al-Ahzab:36)
Apabila seorang hamba telah sesat maka yang menjadi teman setia baginya adalah setan.
Karena didunia ini hanya ada dua pilihan menjadi hamba Allah (taat pada perintah dan menjauhi laranganNya serta mengikuti sunnah NabiNya) atau hamba setan yaitu mengikuti hawa nafsunya dan mematuhi seruan setan dengan meninggalkan seruan Allah dan rasul-Nya . Apabila hawa nafsunya telah ditaati dan diikuti maka setanlah yang akan menjadi sahabat setianya sehingga jauhlah dia dari hidayah-Nya dan petunjuk-Nya. Sebagaimana firman-Nya:
“Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Rabb Yang Maha Pemurah (Al-Qur’an) kami adakan baginya setan yang (menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk” (Az-Zukhruf :36-37)
Seringkali kita mendengar tentang nada-nada sumbang yang berkesan mengatakan bahwa jilbab itu tidak sesuai dengan perkembangan zaman yang serba modern dan canggih ini. Dimana kita hidup diabad 21 yang penuh dengan teknologi modern dan serba bebas, sehingga apabila kita mengenakan busana islami/jilbab maka kita akan ketinggalan zaman dan kuno(kolot). Patut ditanyakan kembali kepada mereka apabila jilbab itu tidak lagi relevan/sesuai dengan perkembangan zaman saat ini secara tidak langsung dia telah menyatakan bahwa Allah itu tidak relevan lagi menjadi Rabbnya karena yang menurunkan perintah jilbab itu adalah Allah Rabbnya seluruh makhluk dibumi dan dilangit.yang jelas-jelas termuat dalam kitab-Nya yang mulia Al-Qur’anul karim bila dia mengingkari hakikat perintah jilbab tersebut berarti dia mengingkari Al-Qur’an dan dengan dia mengingkari Al-Qur’an berarti dia telah mengingkari yang membuat hak ciptanya yaitu Allah subhanahuwata’ala.Karena itu patut dicamkan dan direnungkan dengan hati-hati sebelum kita mengeluarkan nada-nada sumbang yang aneh dengan alasan perkembangan zaman.
Dalil Al-Qur’an Dan Hadits Yang Memerintahkan Kita Untuk Berjilbab
Dibawah ini saya sampaikan dalil-dalil yang menyuruh kita wanita muslimah untuk berjilbab. Yaitu firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat An-Nuur ayat 31:
“katakanlah kepada wanita yang beriman:Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepad suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau puter-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka atau wanita-wanita islam atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan, janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”
Sebab turunnya ayat ini adalah sebagaimana yang diceritakan oleh Muqatil bin Hayan (dalam Tafsir Ibnu Katsir) dia berkata:
“Telah sampai berita kepada kami dan Allah Maha Tahu bahwa Jabir bin Abdullah Al-Anshari telah menceritakan bahwa Asma binti Murtsid tengah berada ditempatnya di Bani Haritsah. Tiba-tiba banyak wanita menemuinya tanpa menutup aurat dengan rapi sehingga tampaklah gelang-gelang kaki mereka, dada, dan kepang rambutnya. Asma berguman :Alangkah buruknya hal ini. Maka Allah Ta’ala menurunkan ayat ini”
Diriwayatkan bahwa Aisyah radhiyallahu anha pernah berkata :
“Semoga Allah merahmati wanita Muhajirin yang pertama yang tatkala Allah Ta’ala menurunkan ayat:”Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedada mereka..”mereka lantas merobek kain tak berjahit (muruth) yang mereka kenakan itu, lalu mereka berkerudung dengannya (dalam riwayat lain disebutkan: Lalu merekapun merobek sarung-sarung mereka dari pinggir kemudian mereka berkerudung dengannya”
Hadits Riwayat Bukhari (II:182 dan VIII:397) dan Abu Dawud dan Al-Hakim (IV/194)
Sedangkan riwayat dari Ibnu Abi Hatim lebih sempurna dengan sanadnya dari Shafiyah binti Syaibah yang mengatakan:
“Tatkala kami berada disamping Aisyah yang menyebutkan keutamaan wanita suku Quraisy, lalu Aisyah berkata: Sesungguhnya kaum wanita suku Quraisy itu memiliki satu keutamaan . Dan, aku demi Allah tiada melihat yang lebih utama daripada wanita-wanita Anshar dan yang lebih membenarkan terhadap Kitabullah maupun keimanan terhadap Al-Qur’an.
Tatkala diturunkan surat An-Nuur ayat 31, maka para lelaki mereka (kaum Anshar) langsung kembali pulang menuju mereka untuk membacakan apa yang baru saja diturunkan oleh Allah atas mereka , seorang laki-laki membacakan ayat tersebut kepada istrinya, putrinya, saudarinya serta kerabatnya. Tak seorang wanitapun dari mereka melainkan lantas bangkit untuk mengambil kain yang biasa dikenakan lalu digunakan untuk menutupi kepala (menjadikannya kerudung) dalam rangka membenarkan dan mengimani apa yang telah diturunkan Allah dari Kitab-Nya. Lalu pada pagi harinya dibelakang Rasulullah (menunaikan shalat shubuh) mereka mengenakan tutup kepala (kerudung) seakan-akan diatas kepala mereka itu terdapat burung gagak”
Ibnu Katsir menuturkan juga riwayat ini, demikian pula Al-Hafizh dalam Fathul Bari (VIII/490), Imam Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir I/245-2 dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Damsyiq (IV:46-1/243-1) Hadits ini diriwayatkan Bukhari dalam Tarikhnya secara ringkas dan juga oleh Abu Zur’ah ia mengatakan hadits ini shahih
Saudariku, marilah kita singkirkan segala bentuk kemalasan dan hentikan segala bentuk pencarian alasan untuk membenarkan penolakan anda terhadap jilbab. Ingatlah, bahwa sesungguhnya hanya Allah-lah yang mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya. Maka, marilah kaum muslimah untuk kembali ke jalan Allah dengan mulai menggunkan jilbab yang syari, yang sesuai dengan kaidah-kaidah islam sebagaimana tertera dalam beberapa keterangan berikut ini:
Al Qur’an :
"Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan pehiasaannya kecuali yang biasa nampak dari pandangan. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan jangan- lah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau keapda ayah mereka, atau putra-putra mereka, atau saudara- saudara mereka, atau putra-putra suami mereka, atau wanita- wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan- pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap kaum wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat kaum wanita. dan janganlah mereka memukul kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung". (Qs. An Nur : 31)
Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istri engkau, anak-anak engkau yang perempuan dan perempuan-perempuan orang-orang yang beriman, supaya mereka menutup tubuhnya dengan baju dalamnya (ketika mereka berjalan ke luar). (Dengan) demikian itu mereka lebih patut dikenal dan (karena itu) mereka tidak diganggu. Dan Allah itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang. QS. Al - Ahzab (33): 59
"Hendaklah mereka itu mengeluarkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". (Qs. Al Ahzab : 59)
Hadits :
Dari Khalid bin Duraik, dari Aisyah ra Asma' binti Abu Bakar ra, pernah berkunjung kepada Rasulullah saw memakai pakaian tipis. Maka Rasulullah saw berpaling dari padanya seraya bersabda: "Wahai Asma', sesungguhnya wanita apabila telah baligh, tidak benar terlihat dari padanya kecuali ini... dan ini...". Beliau memberi isyarat kepada wajah dan kedua tangannya.
Diriwayatkan dari Ummu ‘Athiah ra, bahwa Rasulullah saw berkata : “Rasulullah SAW memerintahkan kami agar keluar (menuju lapangan) pada saat hari raya Iedul Fitri dan Iedul Adha, baik ia budak wanita, wanita yang haidh, maupun yang perawan?آ Adapun bagi orang-orang yang haidh maka diperintahkan menjauh dari tempat shalat, namun tetap boleh menyaksikan kebaikan dan seruan kaum muslimin?آ Lalu aku berkata: Wahai Rasulullah SAW salah seorang di antara kami tidak memiliki jilbab?آ Maka Rasulullah saw menjawab: ‘Hendaklah saudaranya itu meminjamkan jilbabnya.”
“Pada akhir ummatku nanti akan muncul kaum laki-laki yang menaiki pelana seperti layaknya kaum laki-laki, mereka turun kemasjid-masjid, wanita-wanita mereka berpakaian tetapi laksana telanjang, diatas kepala mereka (ada sesuatu) seperti punuk unta yang lemah gemulai. Laknatlah mereka, karena sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita yang terlaknat” (HR. Ahmad)
“Semoga Allah merahmati wanita Muhajirin yang pertama yang tatkala Allah swt menurunkan ayat:”Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedada mereka..”mereka lantas merobek kain tak berjahit (muruth) yang mereka kenakan itu, lalu mereka berkerudung dengannya (dalam riwayat lain disebutkan: Lalu merekapun merobek sarung-sarung mereka dari pinggir kemudian mereka berkerudung (berjilbab) dengannya” (HR. Bukhari dan Abu Dawud)
"Nabi saw melaknat laki-laki yang mengenakan pakaian wanita, dan seorang wanita yang mengenakan pakaian laki-laki". (HR. Abu Dawud dan An Nasai).
"Siapa yang meniru suatu kaum, maka ia berarti dari golongan mereka". (HR. Ahmad)
Imam Ahmad 2/223 berbunyi :
“Pada akhir ummatku nanti akan muncul kaum laki-laki yang menaiki pelana seperti layaknya kaum laki-laki, mereka turun kemasjid-masjid, wanita-wanita mereka berpakaian tetapi laksana telanjang, diatas kepala mereka (ada sesuatu) seperti punuk unta yang lemah gemulai. Laknatlah mereka, karena sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita yang terlaknat”
hadits Shahih riwayat Muslim :
“Ada dua golongan penduduk neraka dari ummatku, tetapi aku belum pernah melihat keduanya: Wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang, yang berlenggak-lenggok dan memiringkan kepala mereka seperti punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya. Dan dimana sekelompok laki-laki bersama mereka yang membawa cemeti seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukuli atau menyambuki hamba-hamba Allah tersebut”
~::Semoga Bermanfaat dan dapat di ambil Hikmah-Nya...::~
" Keutamaan Berjilbab, Indahnya Berjilbab... "
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.
☞Anda menyukai artikel ini?
Donasi Pengembangan Situs Web
Klik gambar untuk masuk ke Paypal
Berdonasi atau berbagi untuk pengembangan situs web PingooMoslem™ — Setiap rupiah akan membantu kami dalam mengembangkan situs web ini menjadi lebih baik, menambahkan lebih banyak fitur, serta konten baru yang lebih baik dan lebih cepat waktu rilisnya. Maka dari itu, apabila Anda berpendapat konten yang kami buat memiliki manfaat, dukunglah kami dengan berdonasi. Dukungan Anda tidak hanya akan memastikan agar konten kami dapat terus diakses, namun juga sangat penting dalam menjaga semangat, independen, dan konsistensi kinerja kami. Dengan begitu, kami akan mampu menginvestasikan waktu lebih banyak untuk fokus dalam mengembangkan situs web kami, serta insya-Allah merilis lebih banyak konten dengan waktu yang lebih cepat.
ATTENTION PLEASE!
Demi memperbaiki dan mengembangkan Blog ini agar menjadi lebih baik, Apabila Anda menemukan link yang mati/sudah tidak berfungsi atau gambar yang sudah tidak muncul/expire, silahkan hubungi kami disini. Laporan Anda sangat berguna pada perkembangan Blog ini. Terima kasih atas perhatiannya
PingooMoslem™ Blogsite | Post | Comment |
3 comments:
saya sangat prihatin trhdp kaum hawa zaman skrang udah bnyk yg tdk mempedulikan nilai jilbab. sungguh tdk betapa tdk maluny kaum hawa zaman skrang menunjukkan auratnya bka2 an gtu lebay hehehe...
Terima Kasih Telah Berkomentar Di → Keutamaan Berjilbab, Indahnya Berjilbab...sya stuju ma mas adam... nilai2 islam skrang udah tdk di indahkan lg tdk spt zaman rasulullah dlu.
Terima Kasih Telah Berkomentar Di → Keutamaan Berjilbab, Indahnya Berjilbab...sungguh mengkwatirkan ni slah stu tanda akan datangnya hari kiamat..
pdhal tuh udah ada dlm alqur'a knp hawa ko' gk takut ya??
Terima Kasih Telah Berkomentar Di → Keutamaan Berjilbab, Indahnya Berjilbab...Merupakan suatu kehormatan bagi kami jika Anda menjadi orang yang paling pertama menuliskan komentar, baik berupa pujian, masukan, kritikan, maupun pertanyaan di kolom komentar yang terletak di bawah kotak ini.
Tak ada yang bisa saya berikan selain ucapan terima kasih karena telah memberikan apresiasi terhadap artikel ini.
♥ Expresikan Komentar Anda Dengan Emoticon Ini ♥
Ex:=> Ketik :b
Post a Comment