Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
Mustafa sendiri meninggal oleh ledakan bom tahun 1995, yang diduga didalangi oleh agen Mossad di Amman Jordan. Konon sesaat sebelum kematiannya, dia berencana untuk membuat film baru tentang Shalahuddin Al-Ayyubi, versi Hollywood juga, tetapi yang adil dan proporsional.
Rekomendasi Ulama
Urusan rekomendasi ulama, justru yang paling memusingkan. Mustafa Al-Aqqad terpaksa bolak-balik ke Mesir (Universitas Al-Azhar), khusus untuk minta fatwa tentang hal-hal teknis pembuatan film. Pastinya para ulama tidak setuju kalau sosok nabi Muhammad atau para shahabat yang mulia itu nongol di film.
Maka dicari titik tengah, tapi tentu saja bikin pusing tujuh keliling. Betapa tidak, film ini kan maunya menceritakan kehidupan seorang Muhammad SAW, tapi justru sosoknya tidak boleh tampil. Dan itu harga mati menurut para ulama Al-Azhar.
Bukan cuma sosok Nabi Muhammad saja yang tidak boleh tampil, tapi suara dan bayangannya pun juga haram tampil. Nah lho, makin bingung si Mustafa. Kalau di komik zaman saya kecil, Nabi Muhammad tampil dengan lingkaran dan tulisan Muhammad, hehehe. Tentu saja Mustafa tidak mau bikin film model komik anak-anak seperti itu.
Daya tarik utama sebuah film kan tokoh utamanya. Masak sih film James Bond yang terkenal itu, sejak awal film hingga akhir jagoannya tidak boleh nongol sosoknya? Pastinya penonton kecewa berat.
Akhirnya, titik temu didapat juga. Nabi Muhammad SAW memang tidak tampil sosoknya, tetapi yang tampil justru point of view-nya. Layar dimana penonton menyaksikan film seolah-olah merupakan pandangan mata Nabi Muhammad SAW. Adegan ini nampak jelas ketika momen Nabi SAW tiba dari hijrah di Madinah, sontak seluruh penduduk Madinah menyambutnya dan bersorak-sorak. Kamera dari atas punggung unta Nabi menampilkan pemandangan spektatuler, seolah itulah pandangan mata Rasulullah SAW. Dan . . . Al-Azhar mengangguk. Yess . . adegan itu boleh dan memenuhi kriteria syariah.
Dalam adegan lain, saat para shahabat sedang berdialog dengan Rasulllah SAW, wajah-wajah mereka menghadap ke kamera, seolah sedang menatap beliau SAW. Dan musik tertentu akan mengalun bila adegan semacam ini terjadi, menandakan layar adalah pandangan mata Rasulullah SAW.
Untuk beberapa adegan, rasanya masalah memang terjawab. Tetapi tetap saja sulit sekali menggambarkan kejadian aslinya. Misalnya adegan perang Badar yang sesungguhnya langsung dipimpin oleh Rasulullah SAW, di film ini yang tampil justru Hamzah sebagai komandan pertempuran.
Di antara titik tengah itu, nampaknya para ulama juga melarang tampilnya para shahabat yang utama, maka sejak awal hingga akhir film, kita tidak akan pernah melihat sosok Abu Bakar, Umar, Ustman, Ali, Khadijah, Aisyah ridhwanullahi `alaihim. Tokoh shahabat yang tampil antara lain Hamzah, Zaid, Ja`far bin Abi Thalib, Bilal, Ammar serta kedua orang tuanya, Yasir dan Sumayyah, Hudzaifah bin Utbah.
Khalid bin Walid dan Amr bin Al-Ash ditampilkan sejak masih kafir hingga memeluk agama Islam, sebagai shahabat Nabi SAW.
Tokoh-tokoh kafir yang tampil terbatas hanya pada musyrikin Arab saja, seperti Abu Jahal, Abu Lahab dan istrinya, Umayyah bin Khalaf, Abu Sufyan dan istrinya, Hindun dan paman Nabi, Abu Thalib. Dan tambahan satu orang, yaitu tokoh munafik Madinah, Abdullah bin Salul.
Tetapi di film ini tidak ada tokoh yahudi atau nasrani yang muncul sebagai musuh yang kafir. Tokoh Majusi diwakili oleh Kisra, sangat penguasa Persia, yang muncul pada opening film ini, dan merobek-robek surat dari Nabi SAW.
Ada tiga sosok orang nasrani muncul di film ini, dan tetapi mereka justru sangat baik perlakuannya kepada Nabi SAW. Pertama, Kaisar Romawi, Heraklius di istananya di kota Konstantinopel. Adegan itu menggambarkan dia menerima surat ajakan masuk Islam dari Rasulullah SAW. Kedua, An-Najasyi, raja Habasyah yang Kristen tapi justru menerima dakwah beliau SAW. Ketiga, seorang penjaga kebun di Thaif yang menolong beliau SAW saat dikejar-kejar orang kafir.
Tentu tidak semua kejadian di masa Rasulullah SAW termuat di film ini. Kita menyaksikan kejadian yang melompat-lompat dari satu masa ke masa yang lain. Entah ini menjadi kekurangan atau malah kelebihan. Yang pasti, durasi film ini amat panjang, sampai mendekati tiga jam. Jadi nontonnya butuh waktu ekstra. Atau mungkin enaknya ditonton bersambung beberapa seri.
Kita hanya menemukan dua perang yaitu Perang Badar dan Uhud. Perang-perang besar lain yang sebenarnya sangat fenomenal seperti perang Khandaq, Bani Quraidhah, Muktah, Tabuk, Khaibar dan lainnya, tidak diceritakan.
Oh ya, ada yang lucu di masing-masing versi. Di versi Arab. tokoh yang memerankan Bilal itu lumayan ganteng lho. Sebaliknya, di versi English, pemerannya memang rada kumel. Pemeran Hamzah juga begitu, di versi Arabnya, tampil muda, gagah dan ganteng. Tapi di versi english, jenggotnya sudah pada putih, kurang gagah. Mungkin si Anthony Quint-nya nggak mau jenggot putihnya disemir hitam.
=>(Click to View)
Terjemah : Sub-title
Segala puji bagi Allah, akhirnya pembuatan sub-title dalam bahasa Indonesia ini telah selesai. Semoga subtitle ini akan membawa berkah bagi umat ini.
Ketepatan film ini telah disahkan sendiri oleh ahli sarjana dan sejarah Islam Universitas Al-Azhar, Kaherah, dan Kongres Islam Tertinggi Syiah di Lubnan (menurut Wikipedia).
Subtitle Indonesia-English
Pass Archives/Password: pingoomoslemisthebest
" الرسالة - Ar-Risalah - The Story of Islam "
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.
☞Anda menyukai artikel ini?
Donasi Pengembangan Situs Web
Klik gambar untuk masuk ke Paypal
Berdonasi atau berbagi untuk pengembangan situs web PingooMoslem™ — Setiap rupiah akan membantu kami dalam mengembangkan situs web ini menjadi lebih baik, menambahkan lebih banyak fitur, serta konten baru yang lebih baik dan lebih cepat waktu rilisnya. Maka dari itu, apabila Anda berpendapat konten yang kami buat memiliki manfaat, dukunglah kami dengan berdonasi. Dukungan Anda tidak hanya akan memastikan agar konten kami dapat terus diakses, namun juga sangat penting dalam menjaga semangat, independen, dan konsistensi kinerja kami. Dengan begitu, kami akan mampu menginvestasikan waktu lebih banyak untuk fokus dalam mengembangkan situs web kami, serta insya-Allah merilis lebih banyak konten dengan waktu yang lebih cepat.
ATTENTION PLEASE!
Demi memperbaiki dan mengembangkan Blog ini agar menjadi lebih baik, Apabila Anda menemukan link yang mati/sudah tidak berfungsi atau gambar yang sudah tidak muncul/expire, silahkan hubungi kami disini. Laporan Anda sangat berguna pada perkembangan Blog ini. Terima kasih atas perhatiannya
PingooMoslem™ Blogsite | Post | Comment |
7 comments:
gan nanya tentang subtittle indonesia nya itu satu film satu subtitle atau semua part di jadikan satu terus pakai subtitle nya........
Terima Kasih Telah Berkomentar Di → الرسالة - Ar-Risalah - The Story of Islamsatu film satu subtitle
Administrator PingooMoslem™gmn cara gabunginnya gan?
Terima Kasih Telah Berkomentar Di → الرسالة - Ar-Risalah - The Story of Islamtinggal di extract aja gan pakai winrar...pokoknya file donlotanx harus lengkap... :1
Terima Kasih Telah Berkomentar Di → الرسالة - Ar-Risalah - The Story of Islamgan, ini yg bicaranya pake bhs.inggris apa bhs.arab?
Terima Kasih Telah Berkomentar Di → الرسالة - Ar-Risalah - The Story of Islambhs arab gan...
Terima Kasih Telah Berkomentar Di → الرسالة - Ar-Risalah - The Story of IslamKeren nih rating dari filmnya :o Sinopsisnya juga keren sip lah
Terima Kasih Telah Berkomentar Di → الرسالة - Ar-Risalah - The Story of IslamMerupakan suatu kehormatan bagi kami jika Anda menjadi orang yang paling pertama menuliskan komentar, baik berupa pujian, masukan, kritikan, maupun pertanyaan di kolom komentar yang terletak di bawah kotak ini.
Tak ada yang bisa saya berikan selain ucapan terima kasih karena telah memberikan apresiasi terhadap artikel ini.
♥ Expresikan Komentar Anda Dengan Emoticon Ini ♥
Ex:=> Ketik :b
Post a Comment